Kita sering menghadapi kesulitan,
halangan, rintangan, dan menganggapnya itu sesuatu yang tidak bisa dipecahkan, sesuatu yang
tidak bisa dirubah, sesuatu yang mentok, nabrak tembok atau sesuatu yang tidak bisa diperbaiki. Kita sering salah menilai diri
kita sendiri. Kita harus sadar apabila kita belum sukses atau berhasil itu karena racun-racun kita banyak,
lubang-lubang kita masih banyak, dan kita belum berfikir terlecut bangkit dan belum sadar bahwa segala sesuatu
menjadi bisa Karena biasa.
Permasalahan
Kita sering menghadapi
kesulitan, halangan, rintangan, dan menganggapnya itu sesuatu yang tidak bisa dipecahkan, sesuatu yang
tidak bisa dirubah, sesuatu yang mentok, nabrak tembok atau sesuatu yang tidak bisa diperbaiki. Kita mudah menyerah dengan
pegawai kita apabila kita ingatkan sekali dua kali pegawai tersebut
hasilnya tetap tidak bisa dan tidak mau memperbaikinya, tidak ada hasil
terlecut bangkitnya. Bagaimana cara
kita merubahnya?
Setiap manusia pada
awalnya pasti tidak,bisa, karena kita terlahir tidak membawa apa-apa dan tidak
membawa selembar benangpun. Tetapi kita dituntut untuk belajar dan bisa
memperbaiki diri dan akhirnya menjadi bisa.
Kebiasaan kita itulah yang disebut bisa. Belajar membiasakan diri itulah
kuncinya. Bisa karena biasa
Kita menjadi bisa karena kita berusaha
dan belajar menjadi biasa. Kuncinya adalah kita wajib capek di depan, soro-soro di depan,
sulit-sulit di depan itu namanya strategi. Kita bisa membayangkan hasil,
dampaknya di belakang hari, tidak hanya 1
dua hari, 1 dua minggu, 1 dua bulan tapi bisa 1 dua tahun bahkan kita bisa enak
selamanya. Mumpung kita masih muda,
marl berpikir strategis "capek di depan, sehingga bisa karena biasa".
Kita biasakan kehidupan dan pola pikir kita kea rah yang balk-balk dan
berguna serta bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar