Selasa, 24 Maret 2015

Disaat kau merasa hidup sendiri
Dalam kerasnya dunia
Tersenyumla

Bila kau pun harus berputus asa
Berpikir semua kan berakhir
Tersenyumlah

Kau tak sendiri
Aku disini
Menantimu bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri
Aku disini
Berikan tangan mu mari kita hadapi

Hidup memang tak selalu seperti yang kau inginkan
Yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang
Dan tetap melangkah
kau tak sendiri

hem,,em

Perhatikan sekitar
Coba kau amati
Hidup bukan sekedar
Tentang patah hati
Dan semua yang terjadi
Ambil hikmatnya
Om iwan pun berkata ambil indahnya

Kau tak sendiri
Aku disini
Memanggil bersama hangatnya mentari
Kau tak sendiri
Kami disini
Raihlah tanggan ku bersama kita lewati

Hidup memang tak selalu seperti yang kau inginkan
Yang kau harapkan
Hadapilah dengan hati tenang
Teruslah melangkah
kau tak sendiri

Hidup memang tak selalu seperti yang kita inginkan
Yang kita harapkan
Hadapilah dengan hati tenang
Yakinkan dirimu
kau tak sendiri

na..na..na
na..na..na



AJI PUSKRIP

Jumat, 20 Maret 2015



BISA KARENA BIASA...
 

Kita sering menghadapi kesulitan, halangan, rintangan, dan menganggapnya itu sesuatu yang tidak bisa dipecahkan, sesuatu yang tidak bisa dirubah, sesuatu yang mentok, nabrak tembok atau sesuatu yang tidak bisa diperbaiki. Kita sering salah menilai diri kita sendiri. Kita harus sadar apabila kita belum sukses atau berhasil itu karena racun-racun kita banyak, lubang-lubang kita masih banyak, dan kita belum berfikir terlecut bangkit dan belum sadar bahwa segala sesuatu menjadi bisa Karena biasa.
Permasalahan

Kita sering menghadapi kesulitan, halangan, rintangan, dan menganggapnya itu sesuatu yang tidak bisa dipecahkan, sesuatu yang tidak bisa dirubah, sesuatu yang mentok, nabrak tembok atau sesuatu yang tidak bisa diperbaiki. Kita mudah menyerah dengan pegawai kita apabila kita ingatkan sekali dua kali pegawai tersebut hasilnya tetap tidak bisa dan tidak mau memperbaikinya, tidak ada hasil terlecut bangkitnya. Bagaimana cara kita merubahnya?
 
Setiap manusia pada awalnya pasti tidak,bisa, karena kita terlahir tidak membawa apa-apa dan tidak membawa selembar benangpun. Tetapi kita dituntut untuk belajar dan bisa memperbaiki diri dan akhirnya menjadi bisa. Kebiasaan kita itulah yang disebut bisa. Belajar membiasakan diri itulah kuncinya. Bisa karena biasa 
Kita menjadi bisa karena kita berusaha dan belajar menjadi biasa. Kuncinya adalah kita wajib capek di depan, soro-soro di depan, sulit-sulit di depan itu namanya strategi. Kita bisa membayangkan hasil, dampaknya di belakang hari, tidak hanya 1 dua hari, 1 dua minggu, 1 dua bulan tapi bisa 1 dua tahun bahkan kita bisa enak selamanya. Mumpung kita masih muda, marl berpikir strategis "capek di depan, sehingga bisa karena biasa". Kita biasakan kehidupan dan pola pikir kita kea rah yang balk-balk dan berguna serta bermanfaat.
 

Rabu, 18 Maret 2015

konsep pertumbuhan


Maaf sekedar berbagi konsep bertumbuh..
Tanamkan niat yang baik, akan menghasilkan perbuatan yang baik.
Perbuatan yang baik, akan akan menghasilkan kebiasaan yg baik.
Kebiasaan yang baik, akan menghasilkan karakter yg baik.
Karakter yang baik akan menghasilkan takdir yang baik.(hasil yg baik yang kita capai).
Mari saling mendoakan untuk nasib baik kita, agar bermanfaat bagi sesama.. Amiin..

Senin, 23 Februari 2015

PERBEDAAN RENCANA & PROGRAM



Asalam. Wr wbrkth. Salam jumpa temen"ku di fb. Semoga selalu sehat, dan tercapai segala keinginan baik kita, Saat ini saya hadir dengan artikel berjudul: perbedaan rencana dan program.
Sering kita mendengar ungkapan. "'Kenapa ya , rencana saya banyak yang gagal?"'. Jawabanya karena, seharusnya anda membuat program. Tapi anda membuat rencana. Maka wajar kalau banyak yang gagal. Lalu apa bedanya rencana dan program? Rencana adalah salah satu komponen dalam program. Berikut ulasanya:
Program terdiri dari 9 komponen.
1. Planing/merencanakan.
2. Organizing/mengorganisasikan.
3. Koordinating/mengkoordinasikan.
4. Komonikating/mengkomunikasikan.
5. Actuating/mengaktualisasikan.
6. Supervising/pengawasan.
7. Staffing/pembagian tugas.
8. Budgeting/pendanaan.
9. Evaluating/evaluasi.
Dari sini mungkin anda mulai bisa memahami. Ternyata untuk sebuah keberhasilan besar yang berjangka panjang, kita harus membuat program.
Contoh: jika anda ingin sukses di usia 45 tahun misalkan, dan sekarang usia anda 25 tahun. Program yang harus anda buat adalah:
1. Punya planing/perencanaan yang baik. Cari apasaja kompetensi yang dibutuhkan untuk keberhasilan anda itu. Usia 30 apa yang sudah harus dicapai, umur 35 apa yang harus dicapai, umur 40 apa yang harus dicapai. Dan akirnya sampai pada usia 45 sesuai rencana anda apa yang harus dicapai.
2. Organizing/mengorganisasikan. Anda harus bisa mengorganisasikan potensi yang ada di sekitar anda. Mulai orang tua, saudara, teman, tetangga, kalau sudah berkeluarga termasuk anak dan pasangan hidup anda.
3. Koordinating/ anda harus mampu mengkoordinasikan seluruh potensi yang anda punya. Dengan seluruh sumberdaya manusia yang ada di sekitar anda.
4. Komonikating/anda harus mampu mengkomunikasikan program anda dengan baik, terhadap seluruh SDM yang ada di sekitar anda.
5. Actuating/laksanakan program anda. Dibantu oleh seluruh SDM di sekitar anda.
6. Supervising/lakukan pengawasan saat sedang berlangsungnya program itu. Ini bentuk evaluasi secara berkala. Dengan demikian jika ada yang tidak sesuai program bisa segera terdeteksi. Dan bisa segera di benahi.
7. Staffing/bagi tugasnya: Orang tua anda tugasnya apa. Temen anda dapat membantu apa. Tetangga anda peranya apa. Kalau anda sudah berkeluarga. Anak anda tugasnya apa dan pasangan anda tugasnya apa.
8. Budgeting/pendanaan. Untuk berlangsungnya program anda itu anda harus tahu berapa dana yang di butuhkan. Lalu cari sumbernya. Bisa dari aset yang ada, bisa juga cari sambil jalan.
9. Evaluating/lakukan evaluasi secara berkala. Bisa sitiap 6 bulan. Atau setiap tahun dan seterusnya. Intinya harus ada evaluasi agar anda tahu, sudah berapa banyak pencapaian anda, dan apa yang belum berjalan segera ketahuan dan segara bisa di perbaiki. Lalu apa bedanya pengawasan dan evaluasi? Pengawasan dilakukan saat program sedang berlangsung. Sementara evaluasi dilakukan sasuai rencana bisa tiap bulan, tiap 6 bulan, tiap tahun dan seterusnya.
Dengan pejabaran diatas dapat kita fahami. Untuk sebuah program besar harus dengan perencanaan yang matang, dan harus bisa menggunakan seluruh SDM yang ada di sekitar kita. Untuk menunjang keberhasilan kita.
Sementara rencana hanya bisa di lakukan untuk program jangka pendek. Contoh: hari ini jam 8 anda mau kondangan sampai jam 11 siang, lalu jam 12 mau berkunjung ketempat saudara anda yang rumahnya di sekitar orang yang hajatan tadi. Lalu jam 2 sambil pulang mampir kepasar beli sembako, lalu sampai di rumah jam 4 mau beres" rumah dan sebagainya.
Kesimpulanya. Planing atau perencanaan bisa dilakukan untuk jangka pendek. Sedangkan untuk jangka panjang anda perlu membuat program.
Referensi: hendaknya setiap diri memperhatikan apa yang telah dilakukanya, dan mempersiapkan untuk datangnya hari esok.
Demikian artikel saya saat ini. Saya tunggu kritik dan saranya. Dan semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin.
Hormat saya.
Hasan sanjaya putusalim.